Thursday, October 12, 2017






Senandung Hujan

: tribute to Leaves'Eyes



biarkan hujan menciummu

hapus merah larah
menit untuk terdiam,
tempat untuk berpikir dan meleburkan

biarkan kegelapan memelukmu
seperti ranjang bulu sayap,
tempat untuk mencari senyap,
waktu untuk berdoa
pada relung terdalam.

hujan yang hening untukmu, sepenuhnya
hujan yang lembut menidurkan.

>>Tuban, 20/03/2015




 



Musim Hujan

langit mengandung kata kerja,
segala hal di luar rumah
menunggunya jatuh ke tanah

kau berjalan ikuti gerak cuaca,
kata sifat membuatmu basah

ku menjadi jendela,
mencermatimu dan langit
dengan penuh tanda baca

>>Rumah_Lamongan, 05/02/2016





Hujan Desember
: A

/I/

jadi beginilah, aku menjadi pejalan
yang bertarung dengan waktu.
setiap tikungan sempat membuatku menggerutu,
namun selalu saja kehidupan memiliki jalan cerita sendiri
yang sering diabakan orang hingga mati kedinginan di jalan.

aku mengumpulkan serpihan-serpihan itu yang berserakan,
memasukkannya dalam toples kaca dan menaruhnya
di atas meja kamarmu, tanpa kau tahuagar kau tak merasa kesepian
ketika di sana sedang hujan lebat dan mati lampu.
sebab serpihan-serpihan itu adalah kunang-kunang yang membuatmu lupa
arti kesendirian.


/II/

hujan berkelindan sepanjang jalan. rinainya menggenang
bawa haru, larung biru.


aku berjalan diantara impian dan ketakutan
yang saling menyalak di tiap tikungan.

desember yang biru
, desember yang sendu
aku berjalan menujumu.


>> Lamongan, 05/12/2013





*ilustrasi seluruhnya bersumber dari Google yang dermawan
8:43 AM   Posted by Unknown in , with No comments

0 comments:

Post a Comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search