Senandung Hujan
: tribute to
Leaves'Eyes
biarkan hujan
menciummu
hapus merah larah
menit untuk terdiam,
tempat untuk berpikir
dan meleburkan
biarkan kegelapan
memelukmu
seperti ranjang bulu
sayap,
tempat untuk mencari
senyap,
waktu untuk berdoa
pada relung terdalam.
hujan yang hening
untukmu, sepenuhnya
hujan yang lembut
menidurkan.
>>Tuban,
20/03/2015
Musim Hujan
langit mengandung kata kerja,
segala hal di luar rumah
menunggunya jatuh ke tanah
kau berjalan ikuti gerak cuaca,
kata sifat membuatmu basah
ku menjadi jendela,
mencermatimu dan langit
dengan penuh tanda baca
>>Rumah_Lamongan,
05/02/2016
Hujan Desember
: A
/I/
jadi beginilah, aku menjadi pejalan
yang bertarung dengan waktu.
setiap tikungan sempat membuatku
menggerutu,
namun selalu saja kehidupan memiliki jalan cerita
sendiri
yang sering diabakan orang hingga mati kedinginan di jalan.
aku mengumpulkan serpihan-serpihan itu yang berserakan,
memasukkannya dalam toples kaca dan menaruhnya
di atas meja kamarmu, tanpa kau
tahu — agar kau tak merasa kesepian
ketika di sana sedang hujan lebat
dan mati lampu.
sebab serpihan-serpihan itu adalah kunang-kunang yang membuatmu lupa
arti kesendirian.
/II/
hujan berkelindan sepanjang jalan. rinainya menggenang
bawa haru, larung biru.
aku berjalan diantara impian dan ketakutan
yang saling menyalak di tiap
tikungan.
desember yang biru, desember yang sendu
desember yang biru, desember yang sendu
aku berjalan menujumu.
>> Lamongan, 05/12/2013
*ilustrasi seluruhnya bersumber dari Google yang dermawan
0 comments:
Post a Comment