Horison
laut langit satu
kehidupan
dan Tuhan bergenggaman
>> Laut, 16/07/13
Paradoksal
(Garis
X)
pintu ke pintu tertuju
jauh-menjauh tertempuh
kulihat insan-insan mabuk
berjalan pada kegelapan
yang nyata dan samar
tanpa peduli apa-mengapa.
seribu kali pintu berikutnya
hanya kegelapan yang menyambutnya
tanpa atau dengan mereka sadari
dengan bersedih
atau bahkan tertawa-tawa
(Garis
Y)
dari atas kita jatuh ke bumi
menyusuri seluruh bebas penjuru
susah-payah pada akhirnya pula
mencari atau mencuri cara
agar dapat kembali ke atas mula
dengan semestinya
>>
Tuban, 13/09/2013
Daun
bilakah kau daun-daun
yang memakan matahari hingga warnanya
tertanam di kulit
lalu rapuh. lalu jatuh.
sekali untuk seluruh
musim-musim kan berlabuh
ke tanah yang sabar mencintamu.
yang memakan matahari hingga warnanya
tertanam di kulit
lalu rapuh. lalu jatuh.
sekali untuk seluruh
musim-musim kan berlabuh
ke tanah yang sabar mencintamu.
namun bila angin merampas
akankah kau ikhlas
untuk jadi hempas?
akankah kau ikhlas
untuk jadi hempas?
#
Lamongan, 24/10/2014
hanya waktu yang paling sabar.
sepanjang hayat ia mencatat kesia-siaan umat
tanpa henti ia menanti, serta mendidik
agar semua yang dipelihara Tuhan
lebih bijak daripadanya. ia tak pernah
jenuh ketika seisi dunia mengeluh
dan bosan akan kehidupan.
>>
Lamongan, 21/01/2015
Sunyaruri
dalam sunyi
kutemukan istri yang paling jujur
ia menjadi telaga bening yang menyucikanku
gurat-gurat luka terasa dingin di kulit
dan ku lebur bersama tangis
yang paling rahasia
—sebelum esok ku jadi
samudera!
>>
Tuban, 14-19/01/2015
NB: seluruh ilustrasi berasal dari google yang dermawan
0 comments:
Post a Comment